Winnie The Pooh Glitter

Monday, 13 March 2017

kuliah / UKM ?

Enggak, ini bukan masalah bukunya, Tapi masalah ukhuwahnya. Jujur aja semester 4 ini aku ngerasa capek banget. misi aku buat gak ikut UKM sama sekali gagal ketika tawaran jadi kadept keputrian dan kadept syiar datang. semua jabatan di hima dan ukm sebenernya aku tolak. bener-bener mau memperbaiki IPK sama mau nuntasin misi yang sempat tertunda lama. tapi apa daya ketika amanah dakwah itu datang menghampiri. sungguh tawaran itu sudah ku tolak, walau sempat bertanya "Ya Allah apakah aku dosa ketika aku meolak amanah dakwah ini ?". dengan segala pertimbangan dan nanya sani sini, bismillah aku terima jabatan itu. walaupun sebenernya aku ngerasa takut jikalau nanti aku khilaf akan amanah ku.

2 pekan pertama langsung sibuk buat proprosal Hima dan BKI sampai-sampai tugas kuliahku terbengkalai, jujur itu adalah pekan yang paling buruk. presentasi berantakan, tugas kelompok berantakan, kuliah gak fokus sampai akhhirnya temen aku bilang "Wa, gua sebel banget sama lu tau gak. lu itu kuliah disini bukan cuma ngurusin UKM doang, tapi yang paling utama itu ya tugas lu di kelas". Saat itu juga air mata ku jatuh, serasa dapet tamparan yang keras. Sempat terlintas ingin mengundurkan diri sebelum aku mendzolimi banyak pihak. tapi ternyata hati ini terus-terusan bilang "Jangan wa" dan saat itu juga aku tak tau harus cerita kesiapa kecuali Allah.

di dalam sujud malam ku aku menangis dihadapan nya, bertanya apakah jalan yang kuambil ini adalah sebuah kesalahan atau tidak. ya walaupun aku tau bahwa amanah itu tak akan salah jatuh dipundak yang salah. tapi rasanya sangat berat untuk memikul beban ini, sungguh. dan sampai sekarangpun aku masih mempertanyakan hal itu.

Selain tugas ku terbengkalai, akupun sadar bahwa dengan aku mengambil amanah ini aku akan jarang sekali pulang kerumah. Iya aku sadar akan hal itu, tapi dilain sisi sekarang ini posisi aku adalah kaka sekaligus orangtua bagi kedua adikku. Sulit rasanya meninggalkan mereka lama-lama. 2 minggu lalu si tengah menelepon ku "Teteh kapan pulang ? aku mau ikutan karantina tahfidz. anterin aku ya". tanpa berpikir panjang aku langsung mengiya kan hal itu. tapi ternyata qodarullah aku masih ada amanah disini yang harus kujalani. berat rasanya bernegosisi ketika adikku memerlukan aku disana. sesulit itu wa ? iya bagi aku itu adalah hal yang sulit, karena akupun sedang berusaha untuk selalu menghadirkan sosok ayah, mamah dan kaka dalam diriku untuk kedua adikku itu. 

Saat itu juga aku hanya bisa berdoa "YaAllah hilangkanlah rasa kekecewaan adikku, ubahlah rasa kecewa itu dengan sesuatu yang dapat membuatnya tersenyum. maafkan aku yaAllah". Satuhal, kenapa aku suka banget cari kesibukan belakangan ini ? karena aku hanya berusaha untuk menepis rasa rindu yang membuatku sulit untuk bernapas. tapi ternyata kesibukan yang kubuat justru membuatku tambah sulit untuk bernapas. 

Hari ini, sungguh sulit rasanya untuk tersenyum ikhlas. rindu rumah, rindu ayah, rindu mamah, rindu adik, rindu akan sahabat. iya disini ku menemukan banyak orang yang menyayangiku sampai ketika kata "hilwa tanggung jawab bersama" saat aku baca itu, tiba-tiba air mataku jatuh dan isak tangisku mulai menjadi-jadi. ah iya mungkin itu karena perasaan ku sedang berkecamuk saat itu. tapi baru kali ini aku merasa punya sosok seorang kaka. yang seolah sedang melindungi adiknya dari segala hal yang membuatnya merasa takut. dan entah kenapa, ketika aku sedang bersama mereka dalam satu lingkaran dakwah, seolah semua kesedihan itu hilang berubah menjadi tawa yang berbalut senyum keikhlasan. Ajaib ? mungkin iya, atau karena inilah rumah ku disini. saat itu juga aku mengucap syukur atas nikmat persaudaraan yang hadir dalam lingkaran yang mempunyai tujuan yang sama akan dakwah.

ya walaupun sebenarnya aku bisa saja lepas dan keluar dari zona nyamanku. toh diunpad aku hanya sendiri, tak ada lagi teman angkatan yang masuk di kampus yang sama dengan ku. Bisa saja ku lepas hijab ku, ku jual semua rokku, ku lupakan semua pelajaran agama yang kupelajari di semasa SMA. iya aku aman saja jika kulakukan itu, toh tak ada yang mengawasiku, tak ada yang marah jika aku lakukan itu. iya kalo itu diukur bahwa dunia ini adalah kekal, iya kalau tak ada ancaman orangtua ku akan disiksa kuburnya. ah iya aku masih sayang kedua orang tuaku, aku masih waras, aku sadar kalau amarah manusia itu tak seberapa dibandingkan amarah Sang kuasa. kalau syurga itu mudah untuk dijangkau, maka takakan ada ujian yang berarti didunia ini. jika neraka itu nikmat, tak akan ada orang baik didunia ini. itulah alasan aku untuk teteap bertahan dijalan ini, itulah alasan ku nutuk menerima amanah ini. walaupun ku sadari, aku masih saja melanggar apa yang dilarang, ku sedang berusaha untuk menjadi pribadi yang diharapkan mamah dan ayah untuk menjadi penerang kuburnya dan istana syurga untuknya. 

1 comment:

  1. Masya Allah you always doin great sister :) keep writing

    ReplyDelete